15 Februari 2009

Pesan dari sahabat 3

DIAM

Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang mempunyai kemampuan dalam menjaga serta memelihara lisan dengan baik dan benar....
Sebagaimana yang disabdakan Rasullullah s.a.w. ;
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata benar atau diam", hadist riwayat Buchori.

A. Jenis-jenis diam :

1. Diam Bodoh ;
Diam karena tidak mengerti dan tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini terjadi karena kurangnya ilmu pengetahuan atau lemahnya dalam pemahaman dan alasan tidak kemampuan lainnya.
Namun diam ini jauh lebih baik aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

2. Diam Malas ;
Diam jenis ini adalah merupakan keburukan, karena diam rada saat orang lain memerlukan pendapatnya, dia enggan bicara karena merasa tidak mood tidak berselera atau malas.

3. Diam Sombong ;
Inipun termasuk diam negatif, karena bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa lawan bicaranya tidak sederajat atau tidak selevel dengannya.

4. Diam Khianat ;
Ini adalah diamnya orang jahat, karena diamnya ingin mencelakakan orang lain, diam rada saat dibutuhkan kesaksiannya menolong sesama.
Jadi diam ini adalah diam yang keji.

5. Diam Marah ;
Diam seperti ini ada baiknya dan ada buruknya.
Baiknya adalah jauh lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan memperkeruh suasana.
Buruknya adalah berniat bukan untuk mencari solusi, tapi hanya untuk mempelihatkan kemurkaannya, sehingga diam ini hanya akan menambah masalah.

6. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam Utama adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan renungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa dengan bersikap diam akan menjadi maslahat lebih besar di banding dengan bicara.

B. Keutamaan Diam Aktif

1. Hemat masalah ;
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.

2. Hemat dari dosa ;
Dengan diam aktif, maka peluang kita untuk tergelincir mengeluarkan kata-kata yang kurang baik, tercegah dan terhindar dari kesalahan kata yang dapat mengundang murka Allah.

3. Hati selalu terjaga dan tenang ;
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya', ujub, takabur atau aneka penyakit hati lainnya, yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

4. Lebih bijaksana.
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pendengar dan pemerhati yang baik, dalam menyikapi suatu persoalan, pemahaman jauh lebih dalam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih arif dan bijaksana.

5. Hikmah akan muncul.
Yang tak kalah penting, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif akan berbahaya qolbunya, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang dan hikmah tuntunan dari Allah swt akan menyelimuti hati, lisan sikap dan prilaku kita.

6. Lebih berwibawa.
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa sendiri, orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan anda.


Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal ;

1. Diam dari perkataan dusta dan sia-sia serta berlebihan.
2. Diam dari komentar spontan dan celetukan.
3. Diam dari keluh kesah.
4. Diam dari riya' dan ujub.
5. Diam dari kata yang menyakitkan orang lain.
6. Diam dari sok tahu dan sok pintar.

Mudah- mudahan kita jadi terbiasa untuk berkata jujur dan benar atau diam.
Semoga Allah memberikan ridhoNya hingga akhir hayat kita.
Lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian kita dengan sebaik-baiknya perkataan yaitu kalimat tauhid "Laa ilaha illallah" puncak perkataan yang mengantarkan kita pada akhir hayat kita.....

Amin.....
______________________________
Pesan ini saya terima dari Yayieq (Ziek) tanggal 14 Pebruari 2009

Tidak ada komentar: